Senin, 25 Mei 2015

Kurangnya Kontrol Diri Orangtua Yang Berdampak Pada Perilaku Anak SD

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
            Pada dasarnya orangtua adalah pendidik yang pertama kali bagi anak-anak sebelum anak-anak tersebut dididik oleh guru di lingkungan sekolah, anak-anak mendapatkan pendidikan dari orang tua yang berkaitan dengan moral, agama, sosial, dan lainnya. Pola asuh orang tua sangat berpengaruh bagi perilaku anaknya dimasa depan.
            Kontrol orangtua dalam perkembangan anak khususnya anak yang telah berusia pada jenjang Sekolah Dasar sangat penting untuk tumbuh dan kembangnya anak tersebut dalam membentuk karakter dan sifat anaknya kelak. Anak membutuhkan kasih sayang dan bimbingan yang cukup dari kedua orang tuanya karena jika tidak akan menghambat tumbuh dan kembangnya anak selain itu bisa juga akan menghambat tugas perkembangan anak tersebut karena tidak mendapatkan kasih sayang dan bimbingan dari orangtua yang cukup.
            Namun akhir-akhir ini banyak kejadian orangtua yang kurang memperhatikan anaknya dan kurang memberikan bimbingan serta kasih sayang yang cukup kepada anaknya dengan berbagai alasan yang membuat orangtua tidak mau memberikan bimbingan kepada anaknya. Perilaku anak pun menjadi tidak terkontrol dan cenderung tidak sesuai dengan tugas perkembangannya dan anak pun menjadi tidak dekat dengan orangtua karena kesibukannya orangtuanya.
            Banyak kasus yang terjadi disekitar kita seorang orangtua tega menelantarkan anaknya begitu saja, meninggalkan sendiri di rumah sedangkan orangtua sibuk dengan pekerjaannya dan lupa memperhatikan perkembangan anaknya sehingga anak tersebut diasuh oleh orang lain yang menyebabkan kedekatan antara anak dan orangtua menjadi sangat kurang karena kurangnya hubungan antara orangtua dan anak serta anak juga menjadi tidak terkontrol pergaulannya bisa bebas bergaul tanpa kontrol dan bimbingan dari orangtua.
            Seorang guru atau pendidik dan juga orangtua perlu memahami bahwa anak memiliki kebutuhan meskipun intensitas kebutuhan bervariasi antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Kebutuhan anak juga bervariasi sesuai dengan tahapan perkembangannya, meski pada umumnya meliputi kebutuhan fisik, kognitif, emosi, sosial dan intelektual. Hal ini akan menentukan bagaimana anak dalam masing-masing tahapan akan belajar dan berkembang sesuai dengan kemampuannya. Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar pada usia 11-13 tahun. Pada masa ini anak sudah matang bersekolah dan sudah siap masuk sekolah dasar.
            Menurut Piaget (1896-1980) masa ini berada pada tahap operasi konkret dimana konsep yang semula samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkret, mampu memecahkan masalah-masalah aktual, mampu berfikir logis. Berkurang egonya, menerima pandangan orang lain, materi pembicaraan lebih ditujukan kepada orang lain. Anak berfikir induktif, berfikir dari hal-hal yang khusus yang kemudian ditarik kesimpulan ke umum. Mereka memiliki pengertian yang lebih baik tentang konsep ruang, sebab akibat, kategorisasi, konservasi, dan tentang jumlah. Anak mulai memahami jarak, hubungan antara sebab akibat yang ditimbulkan, kemampuan mengelompokkan benda berdasar kriteria tertentu, dan menghitung. Anak mampu mengklasifikasikan dan mengurutkan suatu benda berdasarkan ciri-ciri suatu objek.

            Oleh karena itu maka penulis mengharapkan orangtua memberikan perhatian dan memberikan bimbingan kepada anak-anaknya di usia sekolah dasar ini sangat membutuhkan perhatian dari kedua orangtunya untuk membimbingnya dalam belajar maupun dalam bermain dan sekaligus menjadikannya teman bermain kala dirumah sehingga tugas perkembangan anak berjalan dengan baik sesuai dengan tahap perkembangannya.
            Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan tentang kontrol diri orangtua kepada anaknya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi dalam penelitian yang berjudul “Kurangnya Kontrol Diri Orangtua Yang Berdampak Pada Perilaku Anak SD”


Sumber : Rita Eka Izzaty dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar