Kamis, 16 April 2015

Resume Kuliah Umum BK Pendidikan Dasar

Nama     : Yannuar Setyo Prayogo
NIM      : 5131211015


          Keberadaan BK di Pendidikan Dasar masih jarang, karena hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang ada guru Bknya karena lulusan BK untuk SD masih sangat kurang dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya bimbingan dan konseling di Pendidikan Dasar. Sehingga banyak guru kelas yang merangkap sebagai guru bimbingan konseling, dalam memberikan layanan pun jadi tidak optimal. Bimbingan dan konseling di SD hampir sama dengan bimbingan dan konseling di SMP dan di SMA hanya yang membedakannya adalah jenis layanan yang disesuaikan dengan tugas perkembangan anak SD yang berkisar antara 6-12 tahun dan guru bimbingan dan konseling di Pendidikan Dasar juga perlu melakukan kolaborasi/kerja sama dengan orang tua peserta didik karena jika peserta didik ada yang bermasalah orang tua dapat membantu guru bimbingan dan konseling mengatasi masalah peserta didik karena orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak. Adapun tugas perkembangan siswa SD yang berumur 6-12 tahun adalah
a.       Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.      Mengembangkan ketrampilan dasar dalam menbaca, menulis, dan berhitung
c.       Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari
d.      Belajar bergaul dan bekerja kelompok sebaya
e.       Belajar menjadi pribadi yang mandiri
f.       Mempelajari ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan
g.      Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku
h.      Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan.
i.        Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin
j.   Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah air bangsa dan negara. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan
Dengan mengetahui tugas perkembangan tersebut guru BK dapat membimbing peserta didik di Pendidikan Dasar dengan baik dan optimal karena layanan bimbingan dan konseling yang diberikannya pun disesuaikan dengan tugas perkembangan peserta didik. Akan berbeda dengan guru kelas yang merangkap menjadi guru BK, guru kelas belum paham dengan tugas perkembangan peserta didik sehingga jika memberi bantuan hanya sekedar memberi bantuan biasa saja.
            Tujuan diadakannya pelayanan bimbingan dan konseling di Pendidikan Dasar adalah untuk membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi yang mereka miliki agar berkembang secara optimal sehingga diharapkan dengan adanya guru bimbingan dan konseling di Pendidikan Dasar dapat membantu permasalahan yang dialami oleh peserta didik yang bisa menghambat tugas perkembangannya dan dapat mengembangkan tugas perkembangannya dengan baik dan optimal. Banyak orang/ guru yang yang beranggapan bahwa bimbingan dan konseling terbatas pada pengajaran yang baik (intructional guidance) serta bimbingan dan konseling hanya diberikan pada peserta didik yang menunjukkan gejala penyimpangan dari laju perkembangan yang normal, namun pada dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling tersedia untuk semua peserta didik, agar proses perkembangannya berjalan lebih lancar dan optimal.
            Penyusunan program bimbingan dan konseling di Pendidikan Dasar sebenarnya hampir sama dengan penyusunan program bimbingan dan konseling di SMP dan di SMA yaitu program dibuat dengan diawali need asesment yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan study dokumenter, berdasarkan hasil need asesment tersebut dapat diidentifikasi masalah yang dialami oleh peserta didik dan menjadi dasar dalam pembuatan program bimbingan dan konseling bisa di buat program tahunan, mingguan dan harian (satlan), membuat kegiatan/program pendukung misalnya buku pribadi, penilaian BK dan laporan peanggaran, pelayanan dibuat semenarik mungkin karena anak SD lebih suka bermain jadi dalam menyampaikan materi bimbingan dan konseling tidak kaku yang akan  membuat anak SD cepat bosan tetapi di kemas semenarik mungkin agar anak SD senang dan materi dapat mudah dipahami oleh peserta didik. Masalah  peserta didik yang ada di SD juga sangat bervariasi yaitu: penyesuaian diri awal masuk sekolah, tidak mau makan, memberontak di kelas, suka memukul, berkelahi, suka bohong, kecanduan video porno, tempramen, bulying, dan caper. Sehingga menuntut guru bimbingan dan konseling untuk sabar dan telaten dalam menghadapi masalah-masalah tersebut karena menangani masalah siswa SD akan beda dengan siswa SMP dan SMA.

referensi:
Irham Muhamad, Novan Ardy Wiyani. 2014. Bimbingan dan Konseling : Teori dan Aplikasi di Sekolah Dasar,Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Rita Eka Izzaty dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.