Senin, 25 Mei 2015

Kurangnya Kontrol Diri Orangtua Yang Berdampak Pada Perilaku Anak SD

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
            Pada dasarnya orangtua adalah pendidik yang pertama kali bagi anak-anak sebelum anak-anak tersebut dididik oleh guru di lingkungan sekolah, anak-anak mendapatkan pendidikan dari orang tua yang berkaitan dengan moral, agama, sosial, dan lainnya. Pola asuh orang tua sangat berpengaruh bagi perilaku anaknya dimasa depan.
            Kontrol orangtua dalam perkembangan anak khususnya anak yang telah berusia pada jenjang Sekolah Dasar sangat penting untuk tumbuh dan kembangnya anak tersebut dalam membentuk karakter dan sifat anaknya kelak. Anak membutuhkan kasih sayang dan bimbingan yang cukup dari kedua orang tuanya karena jika tidak akan menghambat tumbuh dan kembangnya anak selain itu bisa juga akan menghambat tugas perkembangan anak tersebut karena tidak mendapatkan kasih sayang dan bimbingan dari orangtua yang cukup.
            Namun akhir-akhir ini banyak kejadian orangtua yang kurang memperhatikan anaknya dan kurang memberikan bimbingan serta kasih sayang yang cukup kepada anaknya dengan berbagai alasan yang membuat orangtua tidak mau memberikan bimbingan kepada anaknya. Perilaku anak pun menjadi tidak terkontrol dan cenderung tidak sesuai dengan tugas perkembangannya dan anak pun menjadi tidak dekat dengan orangtua karena kesibukannya orangtuanya.
            Banyak kasus yang terjadi disekitar kita seorang orangtua tega menelantarkan anaknya begitu saja, meninggalkan sendiri di rumah sedangkan orangtua sibuk dengan pekerjaannya dan lupa memperhatikan perkembangan anaknya sehingga anak tersebut diasuh oleh orang lain yang menyebabkan kedekatan antara anak dan orangtua menjadi sangat kurang karena kurangnya hubungan antara orangtua dan anak serta anak juga menjadi tidak terkontrol pergaulannya bisa bebas bergaul tanpa kontrol dan bimbingan dari orangtua.
            Seorang guru atau pendidik dan juga orangtua perlu memahami bahwa anak memiliki kebutuhan meskipun intensitas kebutuhan bervariasi antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Kebutuhan anak juga bervariasi sesuai dengan tahapan perkembangannya, meski pada umumnya meliputi kebutuhan fisik, kognitif, emosi, sosial dan intelektual. Hal ini akan menentukan bagaimana anak dalam masing-masing tahapan akan belajar dan berkembang sesuai dengan kemampuannya. Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar pada usia 11-13 tahun. Pada masa ini anak sudah matang bersekolah dan sudah siap masuk sekolah dasar.
            Menurut Piaget (1896-1980) masa ini berada pada tahap operasi konkret dimana konsep yang semula samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkret, mampu memecahkan masalah-masalah aktual, mampu berfikir logis. Berkurang egonya, menerima pandangan orang lain, materi pembicaraan lebih ditujukan kepada orang lain. Anak berfikir induktif, berfikir dari hal-hal yang khusus yang kemudian ditarik kesimpulan ke umum. Mereka memiliki pengertian yang lebih baik tentang konsep ruang, sebab akibat, kategorisasi, konservasi, dan tentang jumlah. Anak mulai memahami jarak, hubungan antara sebab akibat yang ditimbulkan, kemampuan mengelompokkan benda berdasar kriteria tertentu, dan menghitung. Anak mampu mengklasifikasikan dan mengurutkan suatu benda berdasarkan ciri-ciri suatu objek.

            Oleh karena itu maka penulis mengharapkan orangtua memberikan perhatian dan memberikan bimbingan kepada anak-anaknya di usia sekolah dasar ini sangat membutuhkan perhatian dari kedua orangtunya untuk membimbingnya dalam belajar maupun dalam bermain dan sekaligus menjadikannya teman bermain kala dirumah sehingga tugas perkembangan anak berjalan dengan baik sesuai dengan tahap perkembangannya.
            Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan tentang kontrol diri orangtua kepada anaknya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi dalam penelitian yang berjudul “Kurangnya Kontrol Diri Orangtua Yang Berdampak Pada Perilaku Anak SD”


Sumber : Rita Eka Izzaty dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Analisis Skiripsi

1.    Skripsi yang berjudul “Identitas Sosial Sebagaian Kelompok SPG Bertato” merupakan salah satu karya ilmiah yang ditulis oleh Yeyen Saprisa yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S1 Program Studi Psikologi di Universitas Teknologi Yogyakarta pada tahun 2014.
2. Struktur Tubuh Tulisan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
HALAMAN PERNYATAAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PESEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Permasalahan
C.     Tujuan Penelitian
D.    Manfaat Penelitian
E.     Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Tato
1.      Pengertian Tato
2.      Sejarah Tato
3.      Faktor yang Mempengaruhi Orang Untuk Bertato
B.     Identitas Sosial
1.      Pengertian Identitas Sosial
2.      Terbentuknya Identitas Sosial
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Jenis dan Sifat Penelitian
B.     Subjek Penelitian
C.     Metode Pengumpulan Data
D.    Teknis Analisis Data
BAB IV ANALISIS MASALAH
A.    Persiapan Penelitian
1.      Orientasi Penelitian
2.      Persiapan Ijin Penelitian
3.      Persiapan Alat Penelitian
B.     Hasil Penelitian
C.     Pembahasan
1.      Anggapan Negatif Mengenai Tato
2.      Tato Sebagai Identitas Sosial
BAB V KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

3.    ANALISIS
Pada dasarnya Tato merupakan gambar atau lukisan yang ada di kulit tubuh seseorang yang diukir dengan cara menggunakan alat sejenis jarum atau tinta temporary. Tato biasanya berbentuk simbol atau gambar yang dikreasikan dengan warna yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan yang bikin tato. Tato yang dilukis pada bagian tubuh seseorang tidak hanya tato biasa saja melainkan mempunyai tujuan-tujuan khusus atau menyampaikan pesan kepada orang banyak melalui tato yang ada ditubuhnya.
Pada sejarahnya tato identik dengan pandangan negatif karena banyak orang menganggap kalau orang yang bertato dinilai buruk, penjahat, dan sering membuat rusuh di lingkungan sekitar. Karena masih banyak masyarakat belum banyak pengetahuan tentang tato.
Namun, seiring perkembangan zaman banyak kita jumpai disekitar kita orang yang mentato tubuhnya baik itu kaum pria maupun kaum wanita. Tato-tato tersebut sangat bervariasi motif dan bentuknya. Gaya hidup menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang mengeksplorasi tubuh mereka dalam bentuk tato. Tato-tato tersebut mempunyai banyak makna yaitu sebagai identitas pada suatu budaya tertentu atau identitas suatu kelompok dan bisa juga membuat banyak tato untuk menyampaikan pesan/kampanye kemanusiaan yang banyak dilakukan oleh pesepakbola dan artis-artis terkenal.
Identitas sosial adalah persamaan dan perbedaan, soal personal dan sosial. Setiap orang berusaha membangun sebuah identitas sosialnya sendiri yang dapat membentuk karakter yang berbeda dengan kelompok lainnya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu representasi diri yang dapat membantu mengkonseptualisasi dan mengevaluasi siapa dirinya sebenarnya. Sebagaimana diungkapkan oleh Baron & Donn (2003) dengan mengetahui siapa dirinya, maka seseorang akan dapat mengetahui siapa dirinya dan siapa lain.

Berkaitan dengan tato sebagai identitas sosial, hal ini banyak terjadi pada kelompok mahasiswa yang berkerja sambilan sebagai SPG (Sales Promotion Girl). Karena hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan studi kasus yang berkaitan dengan SPG yang menggunakan tato. Kelompok ini banyak dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan, kafe-kefe dan tempat nongkrong mahasiswa di Yogyakarta. Selama ini banyak kalangan yang menilai bahwa mahasiswi yang bekerja sambilan sebagai SPG dipandang negatif, senang hura-hura, glamour, dan dekat dengan dunia malam.

Kutipan dan Daftar Pustaka

Kutipan langsung:
1.    Kutipan langsung kurang dari 4 baris:
Skripsi : “Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan  Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMP Islam Al-Irsyad Cilacap”
Dian Afrisa mengatakan, “dari penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuian diri pada siswa artinya bahwa semakin tinggi nilai dukungan sosial maka semakin tinggi pula penyesuaian diri pada siswa dan begitu pula sebaliknya” (2012: 79)

Surat kabar:
Corat-coret baju seragam dan arak-arakan kendaraan setelah Ujian Nasional (UN), sepertinya mulai ditinggalkan pelajar sekarang ini. Kini budaya baru pun muncul, seperti pesta bikini yang baru-baru ini beredar dan menghebohkan media sosial. Acara ini tersiar di media sosial dan pengunggah video Youtube pada rabu 22 April. Tak lama diunggah iklan yang berupa flyer itu, langsung geger diperbincangkan para onliner di Twitter. Pro dan konta pun muncul. Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengatakan akan mengusut penyelenggara acara. Dia pun mengecam penyelenggara yang dinilai tak mengindahkan budaya ketimuran yang selama ini dijunjung masyarakat. “kita akan cek, dan akan kita panggil penyelenggaranya tapi belum ketahuan ini. Tunggu saja, kalau ketahuan akan lekas dipanggil penyebarnya (undangan melalui media sosial),” kata Pejabat Sementara (Pjs) Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Widjanarko. (liputan6.com, diunggah tanggal 25 April 2015).

2.    Kutipan langsung lebih dari 4 baris:
Jurnal: Perbedaan Kualitas Tidur dan Kualitas Mimpi Antara Mahasiswa Laki-laki dan Mahasiswa Perempuan
Kualitas tidur menurut Mass adalah:
suatu keadaan di mana kesadaran seseorang akan sesuatu menjadi turun, namun aktivitas otak tetap memainkan peran yang luat biasa dalam mengatur fungsi pencernaan, aktivitas jantung dan pembuluh darah, serta fungsi kekebalan, dalam memberikan energi pada tubuh dan dalam pemprosesan kognitif, termasuk dalam penyimpanan, penataan, dan pembacaan informasi yang disimpan dalam otak, serta perolehan informasi saat terjaga” (Mass, 2004: 78-79).

Internet:
Tohirin menjelaskan bahwa tujuan bimbingan belajar adalah sebagai berikut:
secara umum tujuan layanan bimbingna belajar adalah membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan siswa. Siswa yang perkembangannya terhambat atau terganggu akan berpengaruh terhadap perkembangan atau kemampuan belajarnya. Selain tujuan umum tersebut, secara khusus dapat diketahui bahwa bimbingan belajar bertujuan agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar, serta siswa dapat mandiri dalam belajar”. (Tohirin, 2007: 131).
                                                  
3.    Kutipan tidak langsung
Buku : Pemahaman Individu Teknik Nontes
Metode observasi merupakan salah satu intrument alat non tes dalam bimbingan dan konseling yang digunakan untuk melakukan assesment. Observasi dilakukan dengan cara observer melakukan pengamatan kepada observee bisa bersifat langsung dan tidak langsung. Pengamatan yang dilakukan tidak hanya menggunakan pancaindra penglihatan saja tetapi juga menggunakan pancaindra pendengaran dan penciuman karena ketika observer melakukan pengamatan kepada observee tidak semua gejala bisa diamati dengan penglihatan saja terkadang ada beberapa gejala yang bisa ditangkap oleh pancaindra pendengaran dan penciuman.
Internet : Blog
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang dapat membentuk karakter atau jiwa peserta didik untuk menjadi peserta didik yang mempunyai moral dan akhlak yang yang berbudi luhur. Pendidikan karakter sangat cocok diterapkan di Indonesia karena karakter dai peserta didiknya sudah mengalami kemunduran karena sekarang ini banyak terjadi kasus pergaulan bebas, tindakan kriminal dikalangan pelajar, pornografi, dan narkoba. Sehingga dengan pendidikan karakter sangat dibutuhkan di sekolah-sekolah di Indonesia baik itu tingkat SD, SMP, SMA/SMK. (belajarpsikologi.com, diunduh tanggal 27 April 2015 pukul 11.47 WIB).
4.    Kutipan catatan kaki
Buku : Bimbingan dan Konseling Pendidikan Dasar

Belajar pada dasarnya merupakan proses dan usaha untuk mendapatkan sebuah perubahan, baik dari sisi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Namun demikian, belum tentu semua proses belajar akan berhasil dengan mudah. Barangkali penting dikutip di sini bagaimana Slameto menjelaskan syarat proses belajar:
salah satu syarat yang harus dipenuhi agar proses belajar dapat terjadi dan berjalan dengan baik dengan adanya bimbingan. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari karakteristik peserta didik dan permasalahan-permasalahan belajar yang selalu ada. Artinya, proses belajar dapat berjalan tanpa proses bimbingan.1


Peraturan pemerintah (permendikbud no 111 tahun 2014)
 Layanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan membantu konseli mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir.2




















 


1.    Irham Muhamad, Novan Ardy Wiyani. 2014. Bimbingan dan Konseling : Teori dan Aplikasi di Sekolah Dasar,Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
2.    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto. 2012. “Pengertian Pendidikan Karakter”. Dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/. Diakses pada hari Senin tanggal 27 April 2015 pukul 11.47 WIB.
Irham Muhamad, Novan Ardy Wiyani. 2014. Bimbingan dan Konseling : Teori dan Aplikasi di Sekolah Dasar,Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Nasroni, Fuad dan R. Rachmy Diana. 2004. “Perbedaan Kualitas Tidur dan Kualitas Mimpi antara Mahasiswa Laki-laki dan Mahasiswa Perempuan”. Hlm 78-79. Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan.
Nugraheni, Dian Afrisia. 2012. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMP IslamAl-Irsyad Cilacap. Skripsi Psikologi Universitas Teknologi Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014.
Rhardjo Susilo dan Gundnanto. 2013. Pemahaman Individu Teknik Nontes. Jakarta. Kencana Prenadamedia Group.
Tohirin. 2010. “Tujuan Layanan Bimbingan Belajar”. dalam http://eprints.uny.ac.id/7750/3/bab%202%20-%2006104241011.pdf. Diakses pada hari Sabtu tanggal 11 April 2015 pukul 11.28 WIB.
Triono, Sugeng dan Ahmad Romadoni. 2015. “Geger Undangan Pesta Bikini Usai UN” Dalam liputan6.com, 25 April. Jakarta


.


Jangan Takut Gagal Untuk Meraih Kesuksesan


Setiap orang pasti ingin meraih sukses dibidangnya masing-masing, kesuksesan tidak lah datang secara tiba-tiba namun butuh kerja keras dan usaha yang maksimal untuk mencapai kesuksesan yang diinginkannya. Orang yang sukses harus berani bermimpi, berani mencoba, berani gagal, karena dari situlah kesuksesan itu diraih.
            Menurut Brian Tracy “sukses adalah kemampuan untuk menjalani hidup anda sesuai dengan kenginan anda, melakukan apa yang paling dinikmati, dikelilingi oleh orang-orang anda senangi dan hormati.” Jadi sukses merupakan mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diinginkannya dengan cara melakukan apa yang dinikmati dan dikelilingi oleh orang-orang yang disenangi yang bisa memotivasi diri untuk sukses. Untuk dapat meraih kesuksesan tidak akan mudah untuk meraihnya, tentunya butuh perjuangan dan semangat yang tinggi selain itu dibutuhkan usaha, kerja keras, disiplin berani, mengatur waktu dengan baik, doa dan ibadah karena untuk meraih kesuksean itu banyak tantangannya. Masing-masing pribadi pasti ingin meraih sukses dalam hal-hal yang berbeda, adapun beberapa ciri-cirinya adalah :
1)      Mempunyai satu tujuan
2)      Siapkan agenda
3)      Rajin dan tekun
4)      Pantang menyerah dan tidak putus asa
5)      Percaya diri dan bersikap optimis
Kesuksesan tidak bisa diraih dengan cara yang instan oleh karena itu butuh proses yang sangat panjang dan perjuangan karena dalam proses untuk meraih kesuksesan tidak boleh putus asa dan orang sukses harus berani mimpi karena untuk menjadi sukses janganlah takut bermimpi sebab, kita harus yakin bahwa mimpi atau visi itu sama dengan tujuan kita yang akan dituju nantinya, harus berani mencoba, orang yang gagal dan bangkit kembali untuk meraih kesuksesan adalah orang yang selalu berani mencoba dan tidak kenal putus asa, harus berani merantau, banyak orang sukses yang merantau di daerah lain karena ingin mencari pengalaman dan tantangan baru, berani gagal, banyak orang yang sukses yang dulunya itu orang yang gagal tapi mereka tidak putus asa dan bangkit kembali kemudian sukses, dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasi dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya, berani sukses, hanya segelintir orang yang dapat mencapai tangga sukses teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan kesalahan, mereka melakukannya dan terus bekerja hingga akhirnya mencapai kesuksesan. Untuk itu jangan takut gagal dan putus asa karena kesuksesan itu didapat dari semangat dan optimis yang tinggi.
Dikutip dari situs http://kisahsukses.info/kisah-ratna-meraihkan-sukses-dari-botol-bekas.html “Salah satu contoh orang yang sukses yang dimulai dari awal dari usaha dan kerja kerasnya adalah Ratna Miranti yang sukses dari botol bekas yang menurut dia barang bekas itu adalah barang yang sangat berarti, ia mampu mengubah barang itu menjadi sesuatu yang amat bernilai. Sebagai seorang perajin lukisan diatas kaca, botol, gelas dan barang yang terbuat dari kaca lainnya. Untuk mengembangkan usahanya itu dia mendapatkan Dari usahanya itu dia mendapatkan suntikan modal dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui programnya yaitu Unit Layanan Mikro Madani sebesar Rp 50 juta. Saat ini omzet yang didapat Ratna dengan yang namai “Meeraktja” ini mencapai Rp 30 juta/bulan. Padahal sebelum menjadi besar, dia hanya bisa meraup Rp 3-5 juta per bulan.”
Untuk menjadi sukses janganlah takut untuk gagal karena meraih kesuksesan itu banyak sekali hanya dibutuhkan usaha, kerja keras, semangat dan tidak takut dengan kegagalan karena dari kegagalan itulah kita bisa bangkit untuk meraih kesuksesan. Khusus untuk generasi muda janganlah pesimis untuk bisa sukses karena masih banyak waktu dan cara untuk mendapatkan kesuksesan diberbagai bidang yang diinginkannya karena sukses di usia muda sangatlah membanggakan untuk diri sendiri dan orang  tua yang pastinya.

Banyak orang yang bisa dijadikan contoh atau teladan untuk menjadi sukses, tinggal bagaimana diri kita berani untuk melangkah ke depan atau tidak. Anak muda banyak yang takut untuk menjadi sukses karena mereka merasa pesimus terhadap kemampuan dirinya sendiri dan mereka takut dengan kegagalan. Untuk itu jika ingin sukses tanamkan pada diri kita rasa optimis dan berani.

Jumat, 22 Mei 2015

Jenis PKM dan Alur Kegiatan PKM


1.    Sebut dan jelaskan jenis PKM?
a.       PKM-Penelitian (PKMP)
Program penelitian yang bertujuan:
1.     Untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih faktor.
2. Mengujicobakan sebuah bentuk atau peralatan, merumuskan metode pembelajaran, melakukan interventarisasi sumber daya.
3.    Memodifikasi produk eksisting,mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman, menguji khasiat ekstrak tanaman.
4.      Merumuskan teknik pemasaran, surver kesehatan anak jalanan.
5.      Metode pembelajaran aksara di siswa sekolah dasar.
6.      Laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajianan dan lain-lain.

b.      PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T)
Program bantuan teknologi (mutu bahan baku, protipe, model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dll) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha dll) atau lainnya bagi industri berskala mikro atau kecil (industri, pedagang kecil atau koperasi) menengah atau berskala besar yang menyangkut kepentingan masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program.

c.       PKM-Kewirausahaan (PKM-K)
1.      Program pengembangan ketrampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit
2.  Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan maemasuki pasar
3.      Pameran utama berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat, ataupun mitra lainnya


d.      PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M)
a.       Program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan
b. Penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat
c.       Upaya penyembuhan buta aksara bagi masyarakat baik formal maupun non-formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif
d.      Diisyaratkan dalam usulan program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran

e.       PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI)
a.       Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat
b.      Program tersebut telah dilakukannya sendiri (studi kasus, praktik lapangan, KKN, PKM, magang, dan lain-lain)
c.  PKM-AI bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menuangkan pemikiran dan hasil-hasil kegiatan ilmiah yang telah dilakukan ke dalam bentuk sebuah artikel ilmiah sesuai kriteria standar penulisan jurnal ilmiah
d.  Program ini diharapkan mampu mengantarkan mahasiswa kepada keterampilan atau kemahiran menulis
e. Melalui kemahiran tersebut mahasiswa secara runut mampu menguraikan suatu permasalahan sehingga mendorong perlunya usaha penyelesaian atau pencarian solusi

f.       PKM-Gagasan Ilmiah (PKM-GT)
a. Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari ide atau gagasan kelompok mahasiswa
b.      Gagasan yang dituliskan mengacu kepada isu aktual  yang dapat ditemukan di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan realistik



2.    Bagaimana alur PKM?