1. Skripsi
yang berjudul “Identitas Sosial Sebagaian Kelompok SPG Bertato” merupakan salah
satu karya ilmiah yang ditulis oleh Yeyen Saprisa yang diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S1 Program Studi Psikologi di
Universitas Teknologi Yogyakarta pada tahun 2014.
2.
Struktur Tubuh Tulisan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
HALAMAN PERNYATAAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PESEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Permasalahan
C. Tujuan
Penelitian
D. Manfaat
Penelitian
E. Keaslian
Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tato
1. Pengertian
Tato
2. Sejarah
Tato
3. Faktor
yang Mempengaruhi Orang Untuk Bertato
B. Identitas
Sosial
1. Pengertian
Identitas Sosial
2. Terbentuknya
Identitas Sosial
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis
dan Sifat Penelitian
B. Subjek
Penelitian
C. Metode
Pengumpulan Data
D. Teknis
Analisis Data
BAB IV ANALISIS MASALAH
A. Persiapan
Penelitian
1. Orientasi
Penelitian
2. Persiapan
Ijin Penelitian
3. Persiapan
Alat Penelitian
B. Hasil
Penelitian
C. Pembahasan
1. Anggapan
Negatif Mengenai Tato
2. Tato
Sebagai Identitas Sosial
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. ANALISIS
Pada
dasarnya Tato merupakan gambar atau lukisan yang ada di kulit tubuh seseorang
yang diukir dengan cara menggunakan alat sejenis jarum atau tinta temporary.
Tato biasanya berbentuk simbol atau gambar yang dikreasikan dengan warna yang
berbeda-beda sesuai dengan keinginan yang bikin tato. Tato yang dilukis pada bagian
tubuh seseorang tidak hanya tato biasa saja melainkan mempunyai tujuan-tujuan
khusus atau menyampaikan pesan kepada orang banyak melalui tato yang ada
ditubuhnya.
Pada
sejarahnya tato identik dengan pandangan negatif karena banyak orang menganggap
kalau orang yang bertato dinilai buruk, penjahat, dan sering membuat rusuh di
lingkungan sekitar. Karena masih banyak masyarakat belum banyak pengetahuan
tentang tato.
Namun, seiring
perkembangan zaman banyak kita jumpai disekitar kita orang yang mentato tubuhnya
baik itu kaum pria maupun kaum wanita. Tato-tato tersebut sangat bervariasi
motif dan bentuknya. Gaya hidup menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang
mengeksplorasi tubuh mereka dalam bentuk tato. Tato-tato tersebut mempunyai
banyak makna yaitu sebagai identitas pada suatu budaya tertentu atau identitas
suatu kelompok dan bisa juga membuat banyak tato untuk menyampaikan
pesan/kampanye kemanusiaan yang banyak dilakukan oleh pesepakbola dan
artis-artis terkenal.
Identitas sosial adalah
persamaan dan perbedaan, soal personal dan sosial. Setiap orang berusaha
membangun sebuah identitas sosialnya sendiri yang dapat membentuk karakter yang
berbeda dengan kelompok lainnya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu
representasi diri yang dapat membantu mengkonseptualisasi dan mengevaluasi
siapa dirinya sebenarnya. Sebagaimana diungkapkan oleh Baron & Donn (2003)
dengan mengetahui siapa dirinya, maka seseorang akan dapat mengetahui siapa
dirinya dan siapa lain.
Berkaitan dengan tato sebagai identitas
sosial, hal ini banyak terjadi pada kelompok mahasiswa yang berkerja sambilan
sebagai SPG (Sales Promotion Girl).
Karena hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan studi kasus yang berkaitan
dengan SPG yang menggunakan tato. Kelompok ini banyak dijumpai di berbagai pusat
perbelanjaan, kafe-kefe dan tempat nongkrong mahasiswa di Yogyakarta. Selama
ini banyak kalangan yang menilai bahwa mahasiswi yang bekerja sambilan sebagai
SPG dipandang negatif, senang hura-hura, glamour, dan dekat dengan dunia malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar