Nama
: Yannuar Setyo Prayogo
NIM : 5131211015
Keberadaan
BK di Pendidikan Dasar masih jarang, karena hanya sekolah-sekolah tertentu saja
yang ada guru Bknya karena lulusan BK untuk SD masih sangat kurang dan kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya bimbingan dan konseling di Pendidikan Dasar.
Sehingga banyak guru kelas yang merangkap sebagai guru bimbingan konseling,
dalam memberikan layanan pun jadi tidak optimal. Bimbingan dan konseling di SD
hampir sama dengan bimbingan dan konseling di SMP dan di SMA hanya yang
membedakannya adalah jenis layanan yang disesuaikan dengan tugas perkembangan
anak SD yang berkisar antara 6-12 tahun dan guru bimbingan dan konseling di
Pendidikan Dasar juga perlu melakukan kolaborasi/kerja sama dengan orang tua
peserta didik karena jika peserta didik ada yang bermasalah orang tua dapat
membantu guru bimbingan dan konseling mengatasi masalah peserta didik karena
orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak. Adapun tugas perkembangan
siswa SD yang berumur 6-12 tahun adalah
a. Memiliki
kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mengembangkan
ketrampilan dasar dalam menbaca, menulis, dan berhitung
c. Mengembangkan
konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari
d. Belajar
bergaul dan bekerja kelompok sebaya
e. Belajar
menjadi pribadi yang mandiri
f. Mempelajari
ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun
kehidupan
g. Mengembangkan
kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku
h. Membina
hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan.
i.
Belajar memahami diri sendiri dan orang
lain sesuai dengan jenis kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan
jenis kelamin
j. Mengembangkan sikap terhadap kelompok,
lembaga sosial, serta tanah air bangsa dan negara. Mengembangkan pemahaman dan
sikap awal untuk perencanaan masa depan
Dengan
mengetahui tugas perkembangan tersebut guru BK dapat membimbing peserta didik
di Pendidikan Dasar dengan baik dan optimal karena layanan bimbingan dan konseling
yang diberikannya pun disesuaikan dengan tugas perkembangan peserta didik. Akan
berbeda dengan guru kelas yang merangkap menjadi guru BK, guru kelas belum
paham dengan tugas perkembangan peserta didik sehingga jika memberi bantuan
hanya sekedar memberi bantuan biasa saja.
Tujuan diadakannya pelayanan
bimbingan dan konseling di Pendidikan Dasar adalah untuk membantu memandirikan
peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi yang mereka miliki agar
berkembang secara optimal sehingga diharapkan dengan adanya guru bimbingan dan
konseling di Pendidikan Dasar dapat membantu permasalahan yang dialami oleh
peserta didik yang bisa menghambat tugas perkembangannya dan dapat
mengembangkan tugas perkembangannya dengan baik dan optimal. Banyak orang/ guru
yang yang beranggapan bahwa bimbingan dan konseling terbatas pada pengajaran
yang baik (intructional guidance)
serta bimbingan dan konseling hanya diberikan pada peserta didik yang
menunjukkan gejala penyimpangan dari laju perkembangan yang normal, namun pada
dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling tersedia untuk semua peserta didik,
agar proses perkembangannya berjalan lebih lancar dan optimal.
Penyusunan program bimbingan dan
konseling di Pendidikan Dasar sebenarnya hampir sama dengan penyusunan program
bimbingan dan konseling di SMP dan di SMA yaitu program dibuat dengan diawali
need asesment yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan study dokumenter,
berdasarkan hasil need asesment tersebut dapat diidentifikasi masalah yang
dialami oleh peserta didik dan menjadi dasar dalam pembuatan program bimbingan
dan konseling bisa di buat program tahunan, mingguan dan harian (satlan),
membuat kegiatan/program pendukung misalnya buku pribadi, penilaian BK dan
laporan peanggaran, pelayanan dibuat semenarik mungkin karena anak SD lebih
suka bermain jadi dalam menyampaikan materi bimbingan dan konseling tidak kaku
yang akan membuat anak SD cepat bosan
tetapi di kemas semenarik mungkin agar anak SD senang dan materi dapat mudah
dipahami oleh peserta didik. Masalah
peserta didik yang ada di SD juga sangat bervariasi yaitu: penyesuaian
diri awal masuk sekolah, tidak mau makan, memberontak di kelas, suka memukul,
berkelahi, suka bohong, kecanduan video porno, tempramen, bulying, dan caper.
Sehingga menuntut guru bimbingan dan konseling untuk sabar dan telaten dalam
menghadapi masalah-masalah tersebut karena menangani masalah siswa SD akan beda
dengan siswa SMP dan SMA.
referensi:
Irham Muhamad, Novan Ardy Wiyani. 2014. Bimbingan dan Konseling : Teori dan Aplikasi di Sekolah Dasar,Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Rita Eka Izzaty dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.